Pada perlombaan tersebut, Lalu Muhammad Zohri bersaing dengan tujuh sprinter lain yakni Daisuke Miyamoto (Jepang), Michael Stephens (Jamaika), Henrik Larsson (Swedia), Thembo Monareng (Afrika Selatan), Dominic Ashwell (Inggris), Anthony Schwarts dan Eric Harrison yang keduanya berasal dari Amerika Serikat.
Hampir semua pelari tersebut berhasil finis dengan catatan waktu 10 detik menempuh jarak 100 meter. Zohrilah bisa menjadi juara. Kenapa zohri juara? Jawabannya adalah berkat doa orang tua dan keluarga dekatnya. Allah yang membuat zohri juara. Tanpa campur tangan Allah zohri tidak mungkin juara.
Zohri finis dengan catatan waktu 10,18 detik. Atlet asal Lombok, Nusa Tenggara Barat itu lebih cepat 0,04 detik dari Anthony Schwarts dan Eric Harrison yang menghuni peringkat kedua dan ketiga. Menurut Zohri, tekad dan semangat yang kuat membuat dirinya bisa menjadi pelari tercepat dalam ajang tersebut.
Zohri sebenarnya tdk menyangka dirinya juara dunia. Karena pada babak semi final catatan waktunya cuma terbaik keempat. Tetapi itulah keajaoban doa dan baik sangka pada Allah dia bisa melalui perjuangan pantang menyerah. Allah menerima doa dan orang tua atau keluarga yg dia sayangi. Allah akan mengangkat derajatnya. Karena kalau Allah berkehendak semua bisa terjadi.
Itulah perjuangan seorang hamba Allah yg pantang menyerah akhirnya mengangkat derajat keluarga dan bangsa Indonesia dan agamanya.
Posts
